FEB UMSU I Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) gelar kuliah Umum bersama Bank Indonesia. Mengangkat tema Krisis Ekonomi Dunia 2023, tantangan, peluang dan persiapan menuju 2023, yang dihadiri oleh Wakil Dekan 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Assoc. Prof. Dr. Ade Gunawan, S.E., M.Si, Wahyu Yuana Hidayat, SE, MA sebagai narasumber dan Dr. Rita Handayani, SEI, M.Si sebagai moderator. Kegiatan yang berlangsung ini bertempatan di Aula Fakultas Agama Islam UMSU (21/12/2022).
Presiden Joko Widodo mengatakan Dunia dan Indonesia sedang dalam kondisi tidak normal, tahun 2023 bahkan beliau katakan akan gelap gulita atau istilah beliau gelap signifikan.
Mengutip penyataan Menteri Keuangan Ibu Sri Mulyani mengatakan ekonomi Dunia akan jatuh pada resensi ditahan 2023, berdasarkan studi Bank Dunia suku bunga acuan baik negara maju dan negara berkembang terus merangkak naik secara ekstrem.
Inggris telah menaikkan suku bunga acuan 200 Bps (Basis Point), Amerika naik 300 Bps, Eropa naik 125 Bps, Brazil naik 400 Bps dan Indonesia melalui Bank Indonesia telah menaikkan 75 Bps menjadi 4.25 persen.
Bila bank sentral setiap negara menaikkan suku bunga secara ekstrem maka dunia akan jatuh pada resesi. Kebijakan pengetatan moneter yang dilakukan akan berdampak pada krisis keuangan dan pelemahan ekonomi.
Belum selesai dampak pandemi covid selanjutnya dunia telah dihantui krisis pangan dan energi pasca krisis yg terjadi antara Rusia dan Ukraina. Harga pangan dan energi terus meroket naik, saat ini import inflasi telah menghantui dibanyak Negara
Bersama dengan diskusi yang terus berkembang dimedia, maka kami coba berdiskusi pada kuliah Umum bersama Wahyu Yuwana Hidayat, SE, MA Deputi Director Bank Indonesia melalui offline dan daring dengan peserta lebih dari 300 orang yang terdiri dari Dosen serta Mahasiswa S1 Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Hasil dari kegiatan ini mengutip pernyataan Wahyu Yuwana Hidayat, SE, MA, secara umum dunia memang dalam keadaan yg kurang baik pasca pandemi dan krisis yang terjadi diRusia dan Ukraina. Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mungkin diprediksi tumbuhnya 4-5 persen di 2023 meskipun inflasi masih terus mengkhawatirkan dibesaran 5 persen. Kondisi perekonomian Indonesia bahkan diprediksi lebih baik bila dibandingnya beberapa negara maju didunia yg mengalami pertumbuhan di 1.1 persen dengan inflasi yg diprediksi menyentuh 6-5 persen untuk Jepang, Kanada dan Amerika.
Optimisme tetap harus dibangun, mungkin 2023 akan berat tetapi dibalik kesulitan selalu ada kemudahan dan jalan. Hal inilah yg menjadi peluang dan tantangan bagi Bangsa Indonesia. Sebagai negara Dengan total PDB yg hampir 60 persen disumbang oleh konsumsi menjadikan kita negara yang kuat dan tegar menghadapi badai krisis, hal ini sudah terbukti pada krisis ekonomi tahun 1998 dan krisis Ekonomi Dunia tahun 2008.
Dalam kesempatan ini Bank Indonesia juga menawarkan program Beasiswa dan bantuan pengembangan kepribadian bagi mahasiswa dalam program GenBI (Generasi Baru Indonesia). Program Beasiswa dan bantuan pengembangan yang sudah berjalan sejak tahun 2020, memiliki berbagai kegiatan yang diharapkan mampu mengembangan kapasitas mahasiswa/i penerima Beasiswa Bank Indonesia, sebagai bekal untuk menjadi frontliners Bank Indonesia yang dapat turut aktif mensosialisasikan kebijakan Bank Indonesia, serta sebagai upaya dalam menghasilkan individu calon penerus bangsa yang yang cerdas, kreatif dan inovatif terutama dalam persiapan menghadapi era digital.
Terakhir semoga Kuliah Umum memberikan kontribusi dan manfaat bagi pemahaman terkait kondisi perekonomian Indonesia dan Dunia menyambut pergantian tahun yg hanya tinggal menghitung hari. Semoga di 2023 kita lebih bersiap menghadapi segala kemungkinan terkait Ekonomi dan Perdamaian Dunia.
#HMJEP
#ProdiEP
#FEB
#UMSU