Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang memiliki sumber daya yang layak dan berkompetensi. Untuk memaksimalkan SDM, maka perusahaan harus melakukan beberapa cara dan salah satunya adalah dengan menggunakan sistem manajemen kompetensi.
Pengertian Sistem Manajemen Kompetensi
Sistem manajemen kompetensi sendiri adalah sistem yang dipergunakan untuk mengorganisasi, merencanakan, melaksanakan, mengendalikan aktivitas dari pekerja dari rekruitmen hingga pensiun. Bisa dikatakan, jika sistem ini mengatur semua hal yang akan dilakukan oleh karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Sehingga, sistem menajemen kompetensi memiliki tujuan yaitu untuk mendapatkan hasil akhir yang sesuai dengan tujuan dan sasaran perusahaan menggunakan standar kinerja yang sudah ditetapkan. Dari pelaksanaan sistem tersebut akan diperoleh hasil akhir apakah sesuai dengan yang diinginkan atau tidak.
Sistem Manajemen Kompetensi
Seiring perkembangan teknologi, proses manajemen kompetensi juga kini bisa dilakukan dengan lebih efektif melalui aplikasi yang dikenal dengan sistem manajemen kompetensi. Fungsi sistem manajemen kompetensi tentu sama sebagaimana manajemen kompetensi secara manual yaitu untuk mengevaluasi dan mengelola sumber daya manusia. Hanya saja karena menggunakan aplikasi atau software, maka peran ini menjadi lebih efektif dan akurat.
Banyak fitur yang disediakan oleh software sistem manajemen kompetensi. Beberapa yang paling umum adalah data base kompetensi masa sebelumnya, database karyawan lengkap dengan keterampilannya, pencarian berdasarkan keterampilan, ulasan kinerja atau perilaku karyawan, dan laporan hasil kerja karyawan berdasar proyek yang mereka pegang. Fitur-fitur ini tentu akan mengalami pengembangan karena teknologi ini masih relatif baru.
Jenis Kompetensi
Kompetensi dapat digolongkan pada tiga tingkatan kompetensi sesuai berbagai level pada organisasi. Tingkatannya mulai dari yang cakupannya paling luas adalah level organisasi, level posisi, hingga paling spesifik yaitu level perorangan. Dengan demikian berikut ini adalah jenis-jenis kompetensinya
1) Kompetensi Inti : Kompetensi inti adalah kompetensi yang dimiliki perusahaan, yang mencakup sekumpulan keahlian dan teknologi yang secara kolektif memberi keunggulan bersaing bagi perusahaan tersebut. Jadi, kompetensi inti ini bersifat umum dan berada pada level organisasi. Hal ini berdasarkan definisi dari Hamel dan Prahalad bahwa kompetensi inti merupakan sekumpulan keahlian dan teknologi yang memungkinkan sebuah perusahaan untuk menghasilkan nilai yang jauh lebih tinggi bagi pelanggan.
2) Kompetensi Fungsional : Kompetensi fungsional mendeskripsikan mengenai kegiatan kerja dan outputnya, seperti pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk melakukan sebuah pekerjaan. Dengan ini dapat dilihat bahwa kompetensi fungsional berada pada level posisi.
3) Kompetensi Perilaku : Kompetensi perilaku adalah karakteristik dasar yang diperlukan untuk melakukan sebuah pekerjaan, dan kompetensi ini berada pada level individu (perorangan).
4) Kompetensi Peran : Kompetensi peran merujuk pada peran yang harus dijalankan oleh seseorang dalam sebuah tim. Kompetensi ini berada pada level posisi.
Pendekatan Manajemen Kompetensi
Dalam implikasinya, manajemen kompetensi memiliki tiga pendekatan utama, yaitu :
1) Akuisisi kompetensi yang merupakan upaya organisasi secara sengaja dan terencana dalam rangka mendapatkan kompetensi yang diperlukan bagi pertumbuhan dan ekspansi perusahaan.
2) Pengembangan kompetensi yaitu dengan meningkatkan level kompetensi karyawan yang sudah ada. Peningkatan dengan cara membuat program-program pengembangan berkelanjutan.
3) Penyebaran kompetensi dengan menempatkan karyawan di berbagai posisi dalam organisasi yang paling cocok dengan kompetensinya.