Bear Market dan Penyebabnya
Pengertian Bear Market
Bear market adalah istilah yang digunakan dalam dunia keuangan dan investasi untuk menggambarkan kondisi pasar yang sedang mengalami penurunan secara signifikan dan berkelanjutan. Dalam bear market, harga aset seperti saham, obligasi, komoditas, atau kripto cenderung menurun secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lebih lama.
Ciri-ciri Bear Market
Berikut merupakan ciri-ciri terjadinya bear market :
-
Penurunan Harga
Salah satu ciri utama dari bear market adalah adanya penurunan harga secara konsisten dan signifikan untuk aset-aset di pasar. Harga-harga ini cenderung turun selama periode waktu yang lebih lama, seringkali beberapa bulan atau bahkan tahun.
-
Sentimen Negatif
Di bear market, sentimen investor biasanya menjadi negatif. Ketidakpastian dan kekhawatiran akan membuat banyak investor cenderung menjual aset mereka untuk menghindari kerugian lebih lanjut, yang menyebabkan penurunan harga yang lebih dalam.
-
Volume Perdagangan Tinggi
Bear market sering disertai dengan volume perdagangan yang tinggi, karena banyak investor yang mencoba keluar dari pasar atau berusaha melakukan short-selling (penjualan saham yang dipinjam dengan harapan bisa dibeli kembali dengan harga lebih rendah).
-
Berita Negatif
Berita-berita yang berkaitan dengan ekonomi yang buruk, kinerja perusahaan yang mengecewakan, atau faktor-faktor lain yang mempengaruhi pasar dapat memperburuk sentimen negatif dan menekan harga aset lebih lanjut.
Penyebab Terjadinya Bear Market
Berikut merupakan penyebab terjadinya bear market :
-
Siklus Ekonomi
Fluktuasi pasar dan terjadinya bear market seringkali terkait dengan siklus ekonomi. Ketika ekonomi berada dalam fase penurunan (recessi), kinerja perusahaan menurun, pendapatan menurun, dan kepercayaan investor menurun. Semua faktor ini dapat menyebabkan penurunan harga aset di pasar.
-
Sentimen Investor
Persepsi dan emosi investor berperan penting dalam pergerakan pasar. Jika banyak investor merasa khawatir atau pesimis tentang kondisi ekonomi atau prospek perusahaan, mereka cenderung untuk menjual aset mereka secara masif, yang menyebabkan penurunan harga yang lebih lanjut.
-
Berita Negatif
Berita-berita buruk tentang perekonomian, perusahaan besar, atau sektor tertentu dapat mengganggu pasar dan menimbulkan kekhawatiran bagi para investor. Berita-berita seperti penurunan laba perusahaan, kegagalan perusahaan besar, krisis finansial, atau gejolak politik dan geopolitik dapat menjadi pemicu bear market.
-
Perubahan Kebijakan Moneter
Tindakan bank sentral, seperti kenaikan suku bunga atau pengurangan stimulus moneter, juga dapat mempengaruhi pasar secara signifikan. Kebijakan moneter yang ketat dapat menyebabkan penurunan permintaan kredit dan menghambat pertumbuhan ekonomi, yang pada gilirannya dapat menyebabkan bear market.
-
Overvaluasi Aset
Ketika harga aset sudah mencapai tingkat yang jauh di atas valuasi yang seharusnya, ada kemungkinan terjadi koreksi harga yang signifikan untuk membawa harga aset kembali ke tingkat yang lebih realistis. Overvaluasi dapat terjadi karena gelembung spekulatif di pasar.
-
Gejolak di Pasar Global
Kondisi pasar di negara-negara lain dapat mempengaruhi pasar secara global. Krisis keuangan atau ekonomi di salah satu negara besar dapat menyebar ke pasar global dan menyebabkan bear market di banyak tempat.
-
Teknikal dan Algoritma
Di pasar yang semakin terkomputerisasi, algoritma dan perdagangan frekuensi tinggi dapat menyebabkan pergerakan harga yang drastis dan volatilitas yang tinggi. Hal ini dapat memperburuk kondisi pasar dan memicu terjadinya bear market.